 |
| Generasi penerus bangsa Indonesia mewariskan leluhurnya |
Perlu diketahui bahwa dalam kesharian tidak ada anak muda yang menganggur di desa ini karena semua bekerja disawah dan sebagai ojek pengangkut hasil panen dari sawah ke mobil pengangkut yang sudah menunggu di pinggir jalan raya.
Anak anak muda di desa ini sudah berpenghasilan sendiri namun demikian berkesenian tetap dijalani juga sebagai adat dan tradisi yang harus dilestarikan,kata salah satu tokoh masyarakat yang bernama Dibianto menjelaskan.
Puncak acara dari ritual adat Unan Unan pada hari Minggu Kliwon 28 April 2024. Arakan sesaji yang disebut Kurepan Mahesa diiringi dengan gamelan yang berirama khas Tengger dan gamelan laim yang mengiringi kesenian jaranan, bantengan juga dua reog, dari mulai Pura Tunggul Adisari sampai punden Desa Ngadiwono tempat sesaji Kurepan Mahesa ditanam.
Setelah sesaji ditanam arakan jaranan dan reog kembali ke balai Desa Ngadiwono dan masyarakat sudah antusias menanti di area yang disediakan khusus untuk pertunjukkan kesenian jaranan.
 |
| Ritual dipimpin oleh Romo Pandito Dukun Tengger Setiawan yang dikuti oleh sebagian tamu. |
Panggung khusus untuk atraksi jaranan, bantengan dan reog sudah disediakan dan masyarakat bisa menikmati dari dekat. Bersamaan waktunya dengan ritual didepan Pesanggrahan tempat sesaji yang berada didalam balai desa yang sesajinya khusus untuk desa Ngadiwono. Ritual dipimpin oleh Romo Pandito Dukun Tengger Setiawan yang dikuti oleh sebagian tamu.
Sementara atraksi jaranan masih berlangsung, kesenian lain yaitu Tayuban sedang bersiap untuk tampil yang ke dua kalinya dipanggung yang tepat berada didepan halaman balai Desa Ngadiwono yang masih dipadati para tamu.
Salam Budaya Nusantara.
Hong Ulun Basuki Langgeng.
Dewi Kushmanda.
