JAKMAS - Jolotundo adalah sebuah situs wisata sejarah yang tergolong ramai di kunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara ,terutama di hari libur ,hal itu terpantau oleh wartawan JAKMAS yang berkunjung kesitu pada hari Sabtu 18/10/2025.
Susana di petirtaan itu ramai ,mulai anak anak remaja hingga dewasa semua hadir di situ ,dalam sejarah ,petirtaan Jolotundo ini merupakan bangunan petirtaan yang di buat oleh Raja Airlangga (Kerajaan Kahuripan).
Candi ini di buat sebagai bentuk cinta kasih Raja Udayana untuk menyambut kelahiran anaknya,Prabu Airlangga ,pembangunan candi ini di perkirakan sekitar tahun 899 Saka.
Dan ada juga yang berpendapat bahwa Petirtaan Jolotundo ini merupakan tempat pertapaan Raja Airlangga setelah mengundurkan diri dari singgasana dan di gantikan oleh anaknya .
Yang lebih unik dari petirtaan jolo tundo ini adalah debit airnya yang tidak pernah surut ,walaupun itu pada masa musim kemarau panjang,sumber airnya tetap mengalir dengan derah dan jernih.
Secara arkeologis Petirtaan Jolotundo memiliki keabsahan yang penting ,karena menunjukan perkembangan seni bangunan dan kepercayaan yang luhur,di tempat ini terdapat dua bangunan yang Utara untuk pria yang selatan untuk wanita
Dilihat dari fakta sepertini menunjukan adanya pemisahan antara laki - laki dan perempuan dalam melakukan kegiatan sepiritual di pemandian yang tergolong kuno ini.
Struktur bangunan petirtaan yang terbuat dari batu andesit menggambarkan keahlian tinggi dalam seni memahat dan pembuatan bangunan pada masa tersebut,pada bagian dinding menunjukan pengaruh budaya Hindu dari moti -motif pahatan yang di tampilkan
Dari kajian itu menguatkan jika secara dominan pada waktu itu kerajaan- kerajaan yang ada di bumi persada Nusantara ini menganut aliran Agama Hindu di periode yang kita anggap Kuno.-(Umar Faruk/Jhon)