JAKMAS || Mojokerto - Sebuah kompleks makam tumenggung Majapahit tersembunyi di Dusun Sumberame, Desa Sumberwono, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
Di area kompleks makam tersebut, ada tiga makam utama tokoh tumenggung era Kerajaan Majapahit,Peziarah melewati gapura Makam Tumenggung Prawiro Seno, di Desa Sumberwono, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto
Ketiga tokoh tumenggung tersebut terdiri dari Tumenggung Prawiro Seno atau Mbah Raden Prawiro Seno, Tumenggung Prawiro Sakti dan Mbah Wali Penadaran.
Sedangkan tokoh ini merupakan orang yang dinilai berjasa dalam Kerajaan Majapahit,Senari, warga sekitar menjelaskan, ketiga tokoh tersebut diyakini merupakan tumenggung, yakni kepala daerah pada era Kerajaan Majapahit.
Dari ketiga makam tumenggung, yang paling tua adalah Tumenggung Prawiro Seno yang ada di area belakang kompleks pemakaman,” ungkap Senari,
Masyarakat meyakini, kompleks pemakaman para tumenggung ini dulunya merupakan sebuah benteng,diperkirakan berdiri pada era peralihan antara Kerajaan Mataram dan Kerajaan Majapahit.
Hal ini dibuktikan dengan temuan relief batu andesit sebagai peninggalan Kerajaan Mataram,”Sedangkan temuan lain, seperti batu bata merah dengan ciri khas Kerajaan Majapahit,” jelas Supardi, warga sekitar kompleks pemakaman
Makam tersebut diyakini sebagai prajurit Kerajaan Majapahit,Area ini khusus makam orang yang memiliki hubungan dengan Kerajaan Majapahit, bukan dijadikan makam umum,” imbuhnya.
Senari menjelaskan, semua yang dimakamkan di kompleks pemakaman tersebut beragama Hindu dan dimakamkan selayaknya makam Islam,Kecuali, Mbah Wali Penadaran satu satunya yang beragama Islam.
”Tapi, yang beragama Hindu sangat menghormati agama Islam dan hidup berdampingan,” tuturnya.
Peziarah yang datang ke kompleks makam ini berasal dari berbagai daerah. Misalnya, Mojokerto, Surabaya, Banyuwangi hingga Sumatera,Peziarah ramai datang saat malam hari untuk berziarah ke makam para leluhurnya - Syaiful Anam (gondrong)