JAKMAS || Mojokerto - Pak Amad Veteran Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menjadi pelaku sejarah Perobekan bendera Belanda di hotel Yamato Surabaya berkunjung ke Petilasan Raden Wijaya Siti Inggil Dusun Kedung Wulan Desa Bejijong Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto pada hari Rabu siang 17/12/2025.
Kedatangan Mbah Amad ke Sitinggil Inggil di temani dua orang koleganya sopir dan anaknya di sambut oleh Juru kunci tanggap Sasmito Siti Inggil Mbah Gofur dan Awak media Jurnal aktual keadilan pro masyarakat (JAKMAS ) Jhon Edy Suprapto.
Sambil minum kopi dan duduk duduk di pendopo Siti Inggil Mbah Amad "bercerita "awal mula masuk tentara pada tahun 1942 yang pada waktu Indonesia dalam penguasaan jepang ,sehingga Mbah Amad muda masuk daftar sebagai tentara HIHO yang di miliki jepang .
Setelah Hiroshima dan Nagasaki di Bom maka tentara jepang semua di tarik mundur dari bumi Pertiwi Indonesia ,Sehingga Mbah Amad masuk sebagai pejuang tapi bukan tentara resmi ,ketika Surabaya mau di bumi hanguskan oleh sekutu yang di bonceng Belanda Mbah Amad terlibat di dalamnya ,bahkan dia menjadi satu satunya pejuang yang masih hidup.
Setelah kejadian pertempuran 10 November di Surabaya yang di prakarsai oleh bung Tomo ,maka tahun 1960 secara resmi masuk di ketentaraan Republik Indonesia pada waktu itu atas rekomendasi teman temanya .dengan pangkat prajurit satu .
Setelah kejadian itu Mbah Amad pun berpisah dengan teman temanya untuk mencari kehidupan sendiri sendiri bahkan dia belum punya rumah ,pernah tinggal di asrama Brawijaya ,kemudian berpindah dengan anak sulungnya di Pesanggrahan Mojokerto
Namun akhir akhir ini pak Amad telah mendapatkan rumah dari KH Muktar pimpinan Sidiqiyah Ploso Jombang ,dan dia berterimakasih sekali kepada KH Muktar yang sudah peduli denganya .
Kemarin 22 Purnawirawan Jendral inginemastikan bahwa pak Amad masih hidup,maka di undanglah pak Amad ke Jakarta dan alhasil mereka semua menyambut baik,dan pak Amad pun merasa bahagia sudah di undangenjadi tamu kehormatan di sana.
Pak Amad Lahir di Desa Swalow kecamatan Balong Bendo Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 17 februari 1922 Saat ini usianya mencapai 103 tahun ,dan saat ini tinggal di Desa Taminajeng Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.
Mendengar cerita dari Mbah Amad Juru kunci sitinggil pun menyampaikan rasa terimakasih atas kedatanganya di Petilasan Siti Inggil dan bercerita pengalaman hidupnya menjadi seorang pejuang , kurang lebih dua jam Mbah Amad berada di tempat itu kemudian pulang karna rencana malamnya ada undangan di Ponpes Tebu Ireng Jombang - (Redaksi).