Perkuat Kompetensi dan Profesionalisme, AKJII Gelar Pelatihan Sertifikasi dan Bentuk Kepengurusan di Mojokerto Raya

Perkuat Kompetensi dan Profesionalisme, AKJII Gelar Pelatihan Sertifikasi dan Bentuk Kepengurusan di Mojokerto Raya


AKJII MOJOKERTO | Mojokerto - Aliansi Kajian Jurnalis Independen Indonesia (AKJII) menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme insan pers dengan menyelenggarakan Pelatihan Sertifikasi Jurnalistik pada Sabtu, 14 Juni 2025. Acara yang bertempat di Desa Kademangan, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto ini tidak hanya menjadi ajang pendalaman materi, tetapi juga momen bersejarah dengan diresmikannya kepengurusan AKJII Mojokerto Raya.

Kegiatan ini menghadirkan pemateri kompeten, Ahmat Zulfikarnain Lubis, yang mengupas tuntas seluk-beluk Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Dipandu oleh moderator Endah Koeswantoro, acara berlangsung dinamis dan interaktif, memberikan pemahaman mendalam bagi para jurnalis yang hadir.

Dalam paparannya, Ahmat Zulfikarnain Lubis menekankan pentingnya jurnalis untuk berpegang teguh pada Kode Etik Jurnalistik sebagai landasan utama dalam menjalankan tugasnya. "Profesionalisme seorang jurnalis diukur dari kemampuannya menyajikan berita yang akurat, berimbang, dan tidak menghakimi. Pemahaman terhadap UU Pers dan KEJ adalah harga mati untuk menjaga marwah profesi," tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa sertifikasi jurnalistik bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah proses untuk memastikan setiap jurnalis memiliki kompetensi yang teruji dan bertanggung jawab atas setiap karya yang dihasilkannya.

Lahirnya AKJII Mojokerto Raya

Selain pelatihan, agenda utama kegiatan ini adalah pembentukan dan pengukuhan organisasi Aliansi Kajian Jurnalis Independen Indonesia (AKJII) Mojokerto Raya. Pembentukan ini bertujuan untuk menjadi wadah bagi para jurnalis independen di wilayah Mojokerto dan sekitarnya untuk bersinergi, berbagi pengetahuan, dan memperkuat independensi.

"Dengan terbentuknya AKJII Mojokerto Raya, kami berharap dapat menjadi rumah bagi para jurnalis untuk terus belajar dan berkarya secara profesional. Ini adalah langkah awal untuk membangun ekosistem pers yang sehat dan kredibel di Mojokerto," ujar salah satu inisiator acara.

Sesi pelatihan semakin hidup saat memasuki babak diskusi dan tanya jawab. Para peserta tampak antusias melontarkan berbagai pertanyaan seputar tantangan jurnalistik di era digital, perlindungan hukum bagi jurnalis, hingga strategi menghadapi berita bohong (hoax). Moderator Endah Koeswantoro dengan cakap memfasilitasi jalannya diskusi hingga seluruh rangkaian acara selesai dengan lancar.

Dengan adanya Pelatihan Sertifikasi Jurnalistik dan terbentuknya AKJII Mojokerto Raya, diharapkan para jurnalis di Mojokerto semakin solid, kompeten, dan mampu menyajikan informasi yang mencerahkan bagi masyarakat.

Previous Post Next Post